Minggu, 04 Agustus 2013

Firasat-firasat Yang Dapat Dibaca Dari Tingkah Laku Binatang Di Sekitar Kita


Beberapa waktu yang lalu, masyarakat di lingkungan saya dipusingkan dengan merajalelanya hewan pengerat yaitu tikus yang mengobrak-abrik rumah mereka. Tikus-tikus tersebut utamanya menjarah hasil panen, baik padi, jagung, maupun kedelai. Tak hanya itu, pengerat-pengerat itu ternyata doyan majalah, koran, baju-baju, kabel-kabel, kayu-kayu, bahkan alat-alat elektronikpun tak lepas dari keganasannya.

Saya mencoba teknik konvensional dari teori bahwa semakin bersih lingkungan, hewan pengerat itu tak bakal menyatroni. Oleh sebab itu saya semakin rajin beberes rumah. Hingga hampir dipastikan tak ada barang-barang kotor atau berantakan di rumah. Tapi, teori itu terbantahkan, karena tikus-tikus itu malah semakin berani berkeliaran di meja-meja yang sudah dirapikan, bahkan dilap dengan produk pembersih yang lagi hits saat ini :P.

Ternyata keluhan saya tidak hanya berhenti sampai disitu, si Belang kucing saya yang biasa gesit menangkap tikus, sekarang kelihatan ogah-ogahan. Saking seringnya dapat tangkapan, sampai-sampai si Belang bosan dengan menu tikus segar #awful bgt :(. Saya pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri, si Belang dibuat lari terbirit-birit ketika ada tikus besar atau tikus wirog yang mampir di teras rumah. Akhirnya saya sendiri yang turun tangan dengan menggebug si tikus raksasa dengan sapu. Alhasil si tikus cuma sempoyongan dan kabur. Sedangkan saya harus merelakan gagang sapu saya patah....:(

Jengkel dengan kelakuan si tikus-tikus nakal, saya nekat membeli produk pestisida berupa umpan beracun yang katanya manjur, sesuai dengan indikasi dalam kemasan :). Namun, lagi-lagi saya dipecundangi. Mereka tak menyentuh sedikitpun umpan beracun tersebut...Bener-bener jenius :(

Ketika saya berada di titik nadir kejengkelan, tak sengaja di suatu sore saya iseng main ke sawah, saya bertemu dengan bapak-bapak petani yang sedang duduk-duduk santai di huma dekat sawah ayah saya. Saya ikut nongkrong di situ, ngobrol-ngobrol hingga topik tentang tikus.#pas banget :P. Saat saya bercerita tentang "penderitaan" saya karena tikus, seorang bapak mengatakan bahwa seharusnya kita mau mawas diri dengan fenomena tersebut. Sekarang banyak orang dibutakan oleh nafsu dunia sehingga nalarnya pendek bahkan hilang sama sekali untuk meraba firasat-firasat yang diberikan Tuhan kepada manusia. Saya jadi penasaran....

Fenomena tikus-tikus ini pernah terjadi menjelang meletusnya Gerakan 30 September 1965. Masih menurut bapak tadi, tikus-tikus pada saat itu juga tidak terkendali sehingga perlu diadakan pembasmian besar-besaran di seluruh kampung. Dan hal itu merupakan kaca benggala akan pembasmian unsur-unsur yang berbau komunisme setelah peristiwa G 30 S/PKI...Saya sangat ngeri,mendengar kisah-kisah tragis dari bapak tadi.

Tikus-tikus yang meraja lela saat ini adalah cerminan para koruptor yang sedang hits di negeri kita. Begitu televisi menyala, dan tombol remote control ditekan, dipastikan berita tentang korupsi selalu menghiasi headline news. Si Belang yang ogah-ogahan memangsa tikus-tikus adalah cerminan para penegak hukum yang juga ogah-ogahan memberantas korupsi, karena sudah bosan dan jenuh. Bahkan, kalah kuasa dari tikus-tikus berdasi...


Masih banyak firasat-firasat dari binatang yang akan kita kupas, just wait and see. To be continued.....:)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar