Selasa, 24 November 2015

UKG , Antara Ekspetasi dan Kenyataan

 UKG 2015 ini terasa begitu istimewa. Bahkan jauh hari sebelum pelaksanaan, himbauan dari Dinas Pendidikan sudah dicermati sedemikan rupa oleh para pendidik dan tenaga kependidikan. Mengapa saya katakan begitu? Biasanya, himbauan dari dinas selalu dianggap sepi oleh mereka. Namun aura UKG kali ini penuh dengan horor dan isu yang simpang siur. Terbukti banyak sekali para pendidik dan tenaga kependidikan menjadi sasaran empuk media yang sengaja memainkan isu UKG.
Lepas dari kegaduhan sebagai latar belakang, UKG sendiri memiliki banyak manfaat. Diantaranya menjadi shock therapy kepada para guru untuk selalu belajar dan tidak mandeg, jalan di tempat dalam meningkatkan dan mengembangkan profesionalismenya. Terbukti, banyak guru yang rela meluangkan waktunya untuk belajar, membuka buku-buku referensi, dan juga berlatih menggunakan perangkat komputer walaupun masih sebatas mengenal cara memegang mouse... :P
Ekspetasi dari UKG adalah terpetakannya kompetensi guru sehingga dapat diketahui kualitas guru kita. Namun, pada kenyataannya UKG malah dipelesetkan menjadi Uji Kegalauan Guru, Uji Kesabaran Guru, bahkan Uji Kenekatan Guru... :D
UKG akan menjadi penilaian yang tepat guna jika ekspetasi tadi diwujudkan semata-mata untuk memajukan kualitas guru, bukan sekedar proyek basah bagi kalangan tertentu. Sehingga UKG disikapi dengan sinis dan cenderung anti produktif.
Selamat mengikuti UKG bagi yang belum melaksanakan, selalu berfikiran positif bahwa program ini merupakan upaya pengembangan kontinyu guru bagi Indonesia yang lebih baik.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar